Di ujung langit biru, senja membukukan hari ini tanpa catatan, mengemas waktu, menyemat berhelai-helai kenangan sepanjang jalan, memikul mimpi dan luka semalam.
Sementara aku menatap sisa gerimis di dalam sejalur sinar, berkaca bagai mutiara, merenangi mata, silaukan jendela gedung, menutup dinding-dinding murung.
Selangkah mentari pulang, sunyi menyerbu pinggir hati, barangkali gelap nanti temukan aku dengan bayang-bayangmu, sekerlip pejam, meski mentari masih rindu, aku pun telah memanggil malam.
0 comments:
Post a Comment