blog ini merupakan karya sastra yang berisikan kritik sastra, cerpen dan puisi

Saturday, December 21, 2019

DI PERJALANAN

Di garis-garis rindu, ku maknai sepi yang merdu ...

Aku selesai menggantung layang-layang di langit, mengikat kuat matahari di semenanjung laut, ku kemas beberapa butir embun yang pecah, menyapu debu-debu yang singgah untuk kau dan kenangan pulang ke rumah.

Entah kapan kita memiliki cerita, hingga buku-buku yang terbuka mulai penuh halamannya, mimpi-mimpi mengilustrasi wajahmu, kubawa di perjalanan ini, menemani aku yang jenuh mengejar waktu, saling berlari dengan sunyi di stasiun, menyeret bagasi hidup yang ku kutip dari kamar semalam yang kutinggalkan bersama angka-angka kemarin di dinding tanpa lukisan.

Aku pergi kepadamu, meski entah di mana kau berada, di belahan bumi yang mana, aku tak pernah bertanya, karena sudah cukup rindu memberi isyarat kepada hati, menemukanmu nanti, walau barangkali di sana, kita kehilangan bulan dan matahari.

Ini perjalanan panjang yang musimnya akan ku genggam dalam pandangan, seribu padang ilalang, bertangkai-tangkai hujan dan sekeping senja di jendela sedang ku ceritakan pada kenangan.

Bila nanti, kereta ini berhenti ... aku ingin kau ada di sini, meski hanya sebagai sehelai puisi biarlah aku yang menjadi kata-katanya nanti ...

0 comments:

Post a Comment