blog ini merupakan karya sastra yang berisikan kritik sastra, cerpen dan puisi

Wednesday, October 9, 2019

MENJEMPUT PURNAMA

Satu malam tak sua ia
Berat hati tuk bertanya
Adakah murka pada cahanya
Hingga buat malam-malam gulita?
Satu bulan tak ku sapa ia
Merajuk diri menyumpah serapa
Hingga gerimis menggaris waktu
Ku masih membisu
Satu tahun ku menunggu
Hingga belati menghujam ruh
Pinta daku balikkan meminggu
Meskipun sesayap tak lagi pada kekupu
Sudah ku uraikan rinduku
Pada bilikmu menunggu itu aku
Mari bersama jemput rembulan
Hilangkan dirimu, pelankan napasmu
Perlahan curi ia dari bebintang
Usah menangis, Adik
Rembulan yang dalam genggaman mari kita seberangkan
Biarkan malam sejenak gulita
Esok kaulah yang jadi pelita

0 comments:

Post a Comment