blog ini merupakan karya sastra yang berisikan kritik sastra, cerpen dan puisi

Monday, May 4, 2020

SEJILID PERCINTAAN

Aku memikirkanmu
Saat embun bertukar menjadi butiran hujan
Tumpah dalam kopiku
Limpah lalu beku
Tak lagi menghangatkan rindu

Barangkali rasa ini tercecer di birai ranjang
Setelah sepanjang malam
Aku hanya didekap kesepian
Dalam hitungan jam
Menunggu kau pulang

Ini adalah penantian tanpa jawaban
Yang selalu kuselipkan pertanyaan
Tiap kali senja menyerahkan malam
Dan tiap kali pagi membuka kelopak mataku
Mengusir mimpi indah itu

Kuterjaga tanpa harapan
Tanpa kusadari
Itulah luka yang paling dalam
Setelah menelaah sejilid percintaan
Yang terkisah dalam airmata hujan

0 comments:

Post a Comment