aku berbicara sendiri
saat hujan menitip kenangan di beranda
mengisi perut malam
belum kenyang dengan rindu di perapian
untuk secangkir kopi berlabuh di mejaku
yang semuanya tentang kamu
mimpi-mimpi berjalan di kamarku
padahal tidur belum berjanji untuk lelap
bahkan kopi ini masih belum kukecap
belum menceritakan nikmat
di dalam sajak-sajak yang kusimpul di sanggul bulan
ketika Tuhan mengurangkan hitam
di rambut kita
dan dosa-dosa semalam yang masih perawan
bahkan
aku masih terkenang
lampu-lampu di jalan yang menggoda mata
hingga kubawa pulang sedikit cahaya
kusematkan di dalam kata-kata
menerangi baris-baris kosong yang gulita
menyuluh kembali waktu-waktu yang hilang di dalam kabut
dan sekujur kamu yang masih indah kusebut
0 comments:
Post a Comment