siapa yang bertanya,
"Masih bisakah melupakan rindu kita?"
suara dari jendela
kadang-kadang seperti di dalam pikiranku saja
sesekali seperti nada angin menghela
meski hanya bunyi gerimis jatuh di kaca
siapa yang menjawabnya
rindu itu masih begitu
tidak merah atau biru
masih membekas pada luka
intim dengan kenangan
menyiksaku perlahan-lahan
meski malam itu yang ada hanyalah hujan
dan sepotong bulan yang hilang
tanya dan jawab tanpa kata
diam-diam basah mataku yang senja
matahari tergelincir dari dunia
tenggelam di sebelah sana
membakar sajak-sajak tak berkoma
dan sekeping hatiku di dalamnya
ikut mati bersama
"Entah pada siapa."
0 comments:
Post a Comment