blog ini merupakan karya sastra yang berisikan kritik sastra, cerpen dan puisi

Friday, April 10, 2020

WANITA APRIL

Sudah dekat, hujan yang belum pulang mengetuk cermin, angin sampaikan kabar libur musim semalam kian hampir, daun dan matahari menyentuh goresan langit kelabu, saling cemburu, kemudian rindu pada senja yang belum ungu.

Terbayang-bayang sehelai waktu, bergerak dan pernah melaju membawamu tiba-tiba padaku di April itu, senyum merah jambu, bibir nipis yang selalu kupanggil desir, melayang layang dan singgah di pipi, menulis kisah hati yang kembali digores puisi.

Kau. Wanita April di ujung jalan menungguku, membuka kado kenangan hari esok, warna-warna pelangi di dalam kotak, pernah kusimpan sebagai impian yang ku kutip dari taburan hujan yang mencecah bibir matahari di bingkai jendela yang retak.

Masih belum pergi, meski bulan berganti, harum setangkai rindu tetap bersemi, kata-kata berkelana, mencari maksud tentang rasa yang belum bisa kurangkaikan sebagai cerita, lalu kuletakkan hatiku di dalam dadamu, menjadi buku yang tak berhelai, sekeping puisi kita yang belum selesai.

0 comments:

Post a Comment