blog ini merupakan karya sastra yang berisikan kritik sastra, cerpen dan puisi

Wednesday, September 25, 2019

JALAN YANG MASIH MENANTI

Sama halnya dengan hari-hari yang telah pergi, aku hanya ingin kau tau, ada aku yang menantimu, selalu.

Meski pagi terasa sangat lambat mengirim matahari, hingga embun mengupas luka, makin gigil di dalam selimut tanpa tubuhmu, aku sempat membujuk rindu dan mengemas mimpi di lemari, setelah semua bagasi terisi dengan kenangan, untuk ku kirim pada hujan yang belum datang.

Jalan di depan rumah, rerumput hijau dan dedaun kering saling berbicara, meski bukan lagi tentang kita, namun aku percaya, musim akan berubah, cerita-cerita indah akan tetap tumbuh, luka akan sembuh, walau hati ini tak mungkin jatuh cinta lagi.

0 comments:

Post a Comment