blog ini merupakan karya sastra yang berisikan kritik sastra, cerpen dan puisi

Thursday, October 17, 2019

MENCARI ESOK

Lalu sajak-sajak rindu ini untuk siapa, setelah kesepian menanam benih luka di dada dan aku hanya bisa menyimpan mimpi-mimpi di dalam almari, setelah hatimu tak lagi di sini.

Puluhan sepi saling menggalas kenangan, menghempaskannya di dalam ingatanku yang kian rapuh, di malam-malam sunyi, di mana selimut tanpa tubuh adalah mati yang paling ngeri.

Dan esok, begitu lama harus ku arungi malam, untuk menjumpai mentari di pucuknya, malam yang pernah berjanji untuk indah dan tidak hitam, kini bagai arang yang dingin, menyimpan geliat hujan dan seratus pertanyaan tangisan yang belum ada jawaban.

Meski, hari ini adalah esok yang terlekat di jarum waktu, memenggal sejumlah rindu pada angka yang tak pernah ada nol, tetap saja semuanya menjadi kemarin, seperti mataku yang disapu angin, kering setelah embun gagal menulis basahnya di kaca, meninggalkan aku sendiri di ujung cerita.

0 comments:

Post a Comment