blog ini merupakan karya sastra yang berisikan kritik sastra, cerpen dan puisi

Monday, November 25, 2019

AKU DI SUATU SENJA


Perlahan langit menggurat mega, meski rindu pada matahari belum habis, meski angin berbisik tentang sedihnya perpisahan; senja sudah sampai di pekarangan, menjamah sepi di mata kenangan.

Hujan rebah di dalam ilalang, bunga-bunga pesan tertunduk tanpa ucapan. Kesepian teramat panjang, tak pernah selesai dalam kisah kita, terbungkus rapi bersama asmara yang kutaruh di sudut hati, menemani luka yang masih bermimpi.

Entah kan kau tau, perihal aku yang selalu jatuh di jurang rindu. Tak pernah membuat aku mati, hanya membuat luka berkali-kali, luka baru di atas luka lama, lagi, lagi dan lagi.

Tak pernah ada percakapan tentang pedih ini, tak pernah ada pertanyaan tentang aku, kau datang dan kau pergi, kadang kau seperti ombak, kadang seperti hujan, tapi aku tetaplah pasir yang belum pernah kau jejaki.

Salahkah, seandainya kini hampa merongga dada, nyali ingin berhenti di tengah-tengah titik ini. Salahkah jika aku hilang di dalam sepi,  kembali kepada nona ku yang bernama sunyi ....

0 comments:

Post a Comment